Panggilan Yehezkiel

“Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.” (Yehezkiel 2:7)



Pembahasan: Yehezkiel 2:7 | Ayat Bacaan: Yehezkiel 2:1-3:3

Menjadi nabi Allah bagi bangsa Israel bukanlah hal yang mudah untuk Yehezkiel. Mengapa? Berkali-kali Allah menyebut umat-Nya sebagai pemberontak, keras kepala dan tegar hati. Allah bahkan menegaskan, mereka akan menolak dan tidak mendengar berita yang disampaikan oleh Yehezkiel. Bukankah keberadaan umat Allah di tanah Babilonia hari itu adalah juga karena pemberontakan mereka kepada Allah? Lalu apakah Yehezkiel kemudian akan mundur dari panggilan kenabiannya tersebut? Bukankah mereka bisa menolak dan berbalik melawan Yehezkiel?

Allah tahu kegelisahan Yehezkiel, karena itu Allah meneguhkan hati dan meminta Yehezkiel tidak takut kepada umat Yehuda serta terus setia memberitakan firman Allah kepada mereka (ayat 6-7). Allah sendiri yang berada di sisi Yehezkiel untuk menunaikan tugas kenabiannya bagi umat Yehuda. Lalu Allah memerintahkannya untuk memakan gulungan kitab yang adalah firman Allah sendiri untuk disampaikan. Yehezkiel menyadari dengan sungguh-sungguh panggilan Allah baginya, karena itu ia tetap bertahan dan setia memberitakan firman Allah meskipun berhadapan dengan berbagai tantangan dan kesulitan.

Kita yang percaya kepada Kristus hari ini juga mengemban tugas yang sama seperti Yehezkiel. Allah mau kita terus setia mengabarkan kebenaran Allah dan Injil-Nya. Memang kita akan berhadapan dengan orang-orang yang akan menolak dan menutup telinga mereka terhadap kebenaran. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa dunia ini membenci-Nya, oleh karena itu kita pun dibenci oleh dunia ini (Yohanes 15:18). Namun, Kristus tidak meninggalkan kita. Seperti halnya kepada Yehezkiel, Ia pun menguatkan hati kita untuk tidak undur dari tugas yang amat mulia, menjadi pewarta Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Allah dan yang masih terikat dosa dalam hidupnya. Karena itu, teruslah setia membagikan kebenaran Injil kepada banyak orang yang masih terbelenggu dosa.

STUDI PRIBADI: Apa tantangan yang dihadapi oleh Yehezkiel sewaktu menjalankan tugas sebagai nabi bagi bangsanya? Apakah tantangan yang kita hadapi di masa kini saat setia memberitakan Injil-Nya?

Pokok Doa: Berdoa agar umat Tuhan di Indonesia dan berbagai tempat tetap setia mewartakan Injil meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan yang besar, karena Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita.

×

Yehezkiel 2 : 6-7

6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.

×

Yohanes 15 : 18

18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

×

Yeremia 31 : 33

33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

×

Yeremia 31 : 31

31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,

×

Mazmur 150 : 2

2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!

×

Mazmur 90 : 11

11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

×

Mazmur 88 : 7-8

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

×

Mazmur 88 : 9a

8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,

×

Mazmur 88 : 9b

8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :