Ishak Dan Abimelekh

“Jawab mereka: ‘Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; … dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN?’” (Kejadian 26:28-29)



Pembahasan: Kejadian 26:1-31 | Ayat Bacaan: Kejadian 25-26

Pernahkah saudara berada dalam situasi di mana ketakutan mendorong saudara untuk tidak jujur? Inilah yang dialami oleh Ishak ketika ia berbohong kepada Abimelekh, raja orang Filistin, dengan mengatakan bahwa Ribka adalah saudarinya. Seperti ayahnya Abraham yang pernah melakukan hal yang sama, Ishak juga jatuh ke dalam ketakutan yang sama – takut dibunuh karena istrinya yang cantik.

Kisah Ishak dan Abimelekh ini menunjukkan dinamika yang menarik. Di awal, kita melihat Ishak yang ketakutan dan tidak percaya, namun kemudian kita menyaksikan bagaimana kedaulatan Tuhan bekerja, bahkan melalui kelemahan manusia. Abimelekh, yang awalnya marah ketika mengetahui kebohongan Ishak, justru kemudian memberikan perlindungan khusus kepadanya. Lebih dari itu, ketika Ishak diberkati berlimpah hingga membuat orang Filistin iri dan mengusirnya, Tuhan tetap menyertai dan memberkati Ishak. Dalam bahasa aslinya, ketika Abimelekh berkata, “TUHAN menyertai engkau” (YHWH immak), ini menunjukkan pengakuan yang luar biasa dari seorang raja kafir terhadap kuasa Allah Israel. Frasa “diberkati TUHAN” (beruk YHWH) di akhir pernyataannya menegaskan bahwa bahkan musuh-musuh Ishak mengakui kedaulatan Allah atas dirinya. Kisah ini mengajarkan beberapa kebenaran penting. Pertama, ketakutan bisa mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, namun kasih karunia-Nya tetap lebih besar dari kegagalan kita. Kedua, Tuhan bisa menggunakan bahkan orang-orang yang tidak mengenal-Nya (seperti Abimelekh) untuk melindungi dan memberkati umat-Nya. Ketiga, kesaksian hidup orang beriman yang diberkati Tuhan bisa membuat orang lain mengakui kebesaran Allah, seperti yang terjadi dengan Abimelekh. Yang paling mengesankan adalah bagaimana kisah ini berakhir – dengan perjanjian damai. Abimelekh, yang tadinya mengusir Ishak, kini datang mencari perdamaian karena melihat bahwa Tuhan menyertai Ishak.

Di tengah pergumulan hidup kita saat ini, kiranya Firman Tuhan hari ini menunjukkan kepada kita bagaimana berkat dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita bisa menjadi kesaksian yang mengubah sikap orang lain.

STUDI PRIBADI: Pernahkah ketakutan mendorong kita untuk bertindak tidak sesuai dengan iman? Bagaimana kita belajar untuk lebih percaya kepada perlindungan Tuhan? Apa yang menghalangi kita untuk menjadi saksi yang membuat orang lain melihat kebesaran-Nya?

Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan menolong umat-Nya menghadapi ketakutan dengan iman, dan agar kehidupan mereka yang diberkati Tuhan bisa menjadi kesaksian yang membawa orang lain mengenal kuasa dan kebesaran-Nya.

×

Kejadian 23 : 6

6 "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."

×

Kejadian 25 : 9-10

9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,

10 yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.

×

Kejadian 47 : 29-30

29 Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir,

30 karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka." Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu."

×

Kejadian 49 : 29-32

29 Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: "Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu,

30 dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik.

31 Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya,

32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het."

×

Kejadian 22 : 12

12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

×

2 Timotius 4 : 7

7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :