Tiang Awan Tiang Api

“Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah.” (Bilangan 9:18)



Pembahasan: Bilangan 9:15-23 | Ayat Bacaan: Bilangan 9

Musa, dalam perjalanan memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, pernah mengucapkan sebuah kalimat kebergantungan yang luar biasa kepada Allah, “jika Engkau sendiri tidak membimbing kami. Janganlah suruh kami berangkat dari sini” (Kel. 33:15). Sebagai umat Tuhan yang hidup di masa kini, di tengah segala perjalanan hidup yang kita tempuh, kita perlu sadar bahwa sesungguhnya Tuhan juga rindu kita bisa memiliki sikap penyerahan diri dan ketergantungan yang sama seperti Musa.

Tiang awan dan tiang api yang disebut dalam perikop ini, jelas adalah bukti bahwa Tuhan hadir secara nyata untuk menuntun umat-Nya selama perjalanan di padang gurun. Kehadiran tiang awan dan tiang api ini jelas bukan merupakan hasil dari doa dan permohonan bangsa Israel, melainkan inisiatif Allah sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa betapa Allah rindu hadir dalam hidup kita untuk memimpin kita. Yang sangat menarik adalah ketaatan dan kebergantungan umat Allah. Bangsa Israel dikatakan hanya bergerak ketika tiang awan terangkat dan tetap berkemah selama tiang itu tidak bergerak (ay. 17). Hal ini hendak menyatakan bahwa pada masa itu bangsa Israel sepenuhnya taat kepada pimpinan dan tuntunan Tuhan. Waktu untuk tinggal atau berangkat bisa singkat atau lama, tetapi mereka tetap mengikuti arahan Tuhan. Ini jelas bicara tentang kepercayaan dan kebergantungan penuh kepada Tuhan dan pengaturan-Nya.

Sebagai umat Tuhan di masa kini, dalam segala perjalanan yang kita tempuh, sejauh mana kita bersedia taat pada pimpinan Allah? Terkadang kita menjumpai, Tuhan seakan bergerak terlalu lambat untuk menolong, dan ada kalanya tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Sejauh mana kita bisa percaya dan taat pada waktu dan pimpinan Allah? Saat Tuhan meminta kita untuk “berkemah” (menunggu), bisakah kita percaya bahwa waktu-Nya adalah yang terbaik? Ketika Tuhan mengarahkan kita untuk “berangkat” (bertindak), bisakah kita taat tanpa ragu dan banyak tanya? Penulis Amsal berkata, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6).

STUDI PRIBADI: Hal apakah yang seringkali membuat kita sulit untuk menaati pimpinan Tuhan? Bagaimana Allah menuntun kehidupan kita hari demi hari?

Pokok Doa: Berdoalah agar umat Tuhan memiliki sikap kebergantungan dan ketaatan hanya kepada Allah. Bagi gereja Tuhan agar melahirkan Umat Allah yang senantiasa hidup takut akan Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya.

×

Keluaran 33 : 15

15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.

×

Bilangan 9 : 17

17 Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah.

×

Amsal 3 : 5-6

5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

×

1 Petrus 1 : 16

16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

×

Imamat 26 : 9

9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.

×

Imamat 26 : 10-11

10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.

11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

×

Imamat 26 : 12b-13

12b dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

13 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak."

×

Efesus 1 : 3

3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

×

Imamat 26 : 4-14

4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.

5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.

6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.

7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.

10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.

11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

13 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak."

14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,

×

Matius 6 : 33

33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

×

Yohanes 10 : 10b

10b Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Sharing Is Caring :