“Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu.” (Ul. 9:4)
Pembahasan: Ulangan 9:1-6 | Ayat Bacaan: Ulangan 9
Kitab Ulangan ditulis sebelum Musa meninggal dunia dan diberikan kepada bangsa Israel generasi ke-2 untuk mempersiapkan mereka sebelum masuk ke Kanaan. Generasi ini memerlukan pengisahan kembali mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, serta janji tentang berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Musa mendesak umat itu untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan itu saat mereka memasuki Tanah Perjanjian. Dengan menguasai Kanaan, janji-janji yang dibuat kepada para leluhur akan terpenuhi, tetapi jika umat itu jatuh ke dalam penyembahan berhala atau gagal menaati hukum, mereka akan diasingkan.
Hal ini menjadi penekanan dikarenakan adanya bahaya lain yang akan dihadapi bangsa Israel, yaitu kesombongan. Mereka bisa berpikir bahwa karena kesetiaan dan kebaikan mereka, maka mereka mendapatkan semua kebahagiaan itu. Musa menyatakan bahwa bukan demikian kebenarannya. Allah memberikan tanah itu karena janji-Nya yang berdaulat kepada para bapa leluhur, bukan karena kesetiaan mereka — karena mereka sebenarnya tegar tengkuk. Selain pemenuhan janji-Nya kepada nenek moyang Israel, Tuhan akan menghalau bangsa-bangsa di Kanaan karena kejahatan mereka di hadapan Tuhan. Karena itu, Israel sama sekali tidak layak membanggakan diri, atas jasa-jasa, dan kebaikan mereka.
Tuhan ingin umat-Nya menyadari keberadaan dirinya di hadapan Tuhan setiap saat. Jangankan sesuatu yang kita miliki atau capai, bahkan diri kita ini pun, bukanlah milik kita sendiri. Diri dan kehidupan kita hanya milik Tuhan. Segala yang terjadi dalam hidup kita berada dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan. Tidak ada satu orang manusia pun atau satu bangsa mana pun yang begitu mengagumkan dan besar di hadapan Tuhan. Orang yang tidak punya kemampuan apa-apa, bangsa yang diremehkan, dapat Tuhan jadikan penguasa. Jadi, untuk setiap kebaikan yang telah kita terima, kita harus mensyukurinya sebagai berkat kemurahan Tuhan. Janganlah merendahkan orang-orang di sekitar kita karena kita merasa lebih dikasihi Tuhan, namun kita harus menjaga hidup kita agar tidak jatuh kepada kefasikan dan gunakan setiap berkat Tuhan semata-mata untuk memuliakan nama-Nya.
STUDI PRIBADI: Apa yang bisa Anda pelajari dari perenungan firman Tuhan hari ini?
Pokok Doa: Doakanlah orang-orang dekat Anda, pasangan, orang tua, anak- anak, agar tidak jatuh dalam kesombongan oleh karena pencapaian mereka, melainkan boleh bersyukur dan memuliakan Tuhan melalui kehidupannya.
Sharing Is Caring :
