“Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh… engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan… maka orang Lewi, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau.” (Ulangan 14:22a, 28a, 29a, TB)
Pembahasan: Ulangan 14:22-29 | Ayat Bacaan: Ulangan 13-14
Dua penekanan penting diberikan Tuhan ketika memberikan perintah terkait persepuluhan yang harus dipersembahkan oleh orang Israel. Pertama, kalimat tersebut dimulai dengan kata haruslah, ini bukan himbauan, tetapi perintah. Kedua, benar-benar, berarti ini harus dilakukan dengan serius dan sepenuh hati kepada Tuhan. Terlepas dari perdebatan saat ini tentang wajib atau tidaknya memberi persepuluhan kepada Tuhan, kita meyakini bahwa Tuhan tidak sembarangan ketika memberikan perintah-Nya. Perintah ini memiliki bobot yang sama dengan perintah-perintah lainnya dan pasti Tuhan punya maksud yang baik atas setiap perintah-Nya.
Melalui persepuluhan, kita sedang diajar untuk mengembalikan milik Tuhan dengan cara yang benar. Tuhan tidak miskin dan tidak memerlukan persembahan. Namun prinsip sepersepuluh sedang mengajarkan bahwa apabila seseorang tidak dapat memberikan jumlah terkecil dari apa yang didapatkannya kepada Tuhan, apakah ia mampu memberi lebih banyak lagi? Persepuluhan ialah persembahan sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur yang Tuhan sedang ajarkan. Bahkan ada pembelajaran untuk peka atas kebutuhan orang lain yang membutuhkan, termasuk bagi kaum ‘Lewi’ atau mereka yang menyerahkan dirinya untuk melayani Tuhan selain para fakir, dhuafa, dan orang asing yang membutuhkan.
Persembahan persepuluhan mengajarkan agar mengembalikan setiap berkat yang Tuhan berikan dengan cara yang benar dan sadar bahwa semua yang kita miliki adalah milik-Nya. Juga memerintahkan agar jangan menahan berkat melainkan menunjukkan kasih dan kepedulian kepada orang yang membutuhkan. Manusia hanyalah penatalayan dari setiap berkat yang ada. Persepuluhan juga menjadi perayaan berkat Tuhan sehingga harus diberikan dengan penuh sukacita, dalam kerelaan dan ketulusan. Bukan hanya sepuluh persen, tetapi patutlah kita meneladani perkataan Paulus, “Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian” (Roma 12:1 (BIS)).
STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah menghormati Tuhan dengan cara yang benar melalui persepuluhan? Bagaimana sikap hati orang percaya ketika memberikan persepuluhan?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat setia memberikan persepuluhan dalam ketaatan dan ketulusan. Melalui persepuluhan, jemaat bertumbuh dalam iman; perpuluhan dikelola dengan baik dan penuh hikmat oleh pengurus.
Sharing Is Caring :
