“Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.” (Ulangan 15:11)
Pembahasan: Ulangan 15:1-11 | Ayat Bacaan: Ulangan 15-16
Di dunia ini, tidak ada negara yang tidak ada orang “miskin”, di USA ada, di China ada, di Indonesia juga ada, atau di negara Eropa yang kaya pun juga ada, yaitu mereka tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi diri mereka, dan perlu bantuan orang lain atau pemerintah.
Demikian pula Israel di waktu itu; walau Tuhan memberikan mereka negeri yang kaya, yang berlimpah susu dan madu, tetapi tetap saja ada banyak orang miskin di antara mereka. Bahkan firman Tuhan terus terang menuliskan: “sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu.” Mengapa? Itu memang faktor “usaha” manusia, dan kejatuhan manusia dalam dosa. Tuhan yang baik tentu ingin manusia hidup dengan layak, sehingga firman Tuhan hari ini memberikan petunjuk agar orang Israel saling membantu satu sama lain, khususnya menolong yang miskin. Pertama, Tuhan terus terang mengatakan bahwa bila ada saudara (sesama orang Israel, mereka umat Tuhan, ini sebutan yang umum bagi sesama orang Israel), Tuhan ingin orang kaya itu memberikan pinjaman kepada “saudaranya” yang miskin, ia tidak boleh menolak. Bahkan, pada tahun ke-7 orang miskin yang tidak mampu membayar hutangnya, maka hutang mereka harus dihapuskan. Tuhan memberikan alasan yang sederhana tetapi sangat penting, karena orang kaya adalah saluran “berkat” bagi orang miskin, Tuhan memakai orang kaya untuk memberkati orang miskin. Tuhan sangat berkenan kepada umat-Nya yang murah hati, sehingga berkat Tuhan akan terus mengalir pada kehidupan seluruh umat di negeri tersebut, baik yang kaya maupun yang miskin. Kedua, yang terus Tuhan singgung adalah sejarah orang Israel; dahulu mereka adalah budak di Mesir, mereka tidak memiliki apa pun. Tetapi karena kemurahan Allah, mereka sekarang memiliki banyak: tanah air, pekerjaan, keluarga, kekayaan, budak, kambing-domba, kebun anggur dan sebagainya. Maka seharusnya mereka bersyukur kepada Tuhan. Tuhan ingin mereka bersyukur dengan bermurah hati kepada orang miskin, termasuk orang asing, karena mereka dahulu juga orang asing yang tidak punya apa-apa.
Untuk mewujudkan kehidupan yang murah hati, kita perlu menyadari panggilan Allah dalam hidup ini yaitu menjadi saluran berkat-Nya. Dan selalu menyadari bahwa Allah adalah Allah yang telah membebaskan hidup kita dari dosa sehingga kita juga perlu memperhatikan orang yang ada di sekitar kita.
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menunjukkan kepada Israel bahwa ada orang-orang yang perlu dibantu? Bagaimana mewujudkan kehidupan yang murah hati bagi orang sekitar?
Pokok Doa: Berdoa agar umat Allah selalu mewujudkan pribadi Allah yang murah hati-Nya kepada banyak orang. Berdoa agar Gereja Tuhan memiliki kepekaan rohani bagi orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan.
Sharing Is Caring :
