“apabila seorang nabi berkata demi nama Tuhan dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Tuhan; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Keluaran 18:22)
Pembahasan: Ulangan 18:14-22 | Ayat Bacaan: Ulangan 18-19
Kemudahan dalam berbelanja online saat ini tentu sangat membantu kita memenuhi kebutuhan kita. Tetapi salah satu hal yang sering membuat kita was-was berbelanja online adalah banyaknya barang palsu yang beredar. Dari mana kita tahu bila barang tersebut palsu? Tentu saja ketika kita baru menemukan bahwa hasilnya tidak sesuai yang dijanjikan.
Dalam bagian yang kita baca, Musa memberi ketentuan kepada bangsa Israel yang sedang bersiap memasuki Tanah Perjanjian supaya mereka tidak mengikuti praktik-praktik dari bangsa-bangsa yang daerahnya akan diduduki orang Israel, karena mereka biasa mendengarkan para peramal, tukang sihir, dan dukun untuk mendapat petunjuk. Untuk itu, Tuhan berjanji membangkitkan seorang nabi dari antara mereka yang akan berbicara atas nama-Nya. Namun, Tuhan juga memberikan peringatan tentang adanya nabi palsu, yaitu mereka yang berbicara bukan atas nama Tuhan tetapi mengatasnamakan-Nya untuk kepentingan pribadi. Tanda adanya nabi palsu dijelaskan dalam ayat 22 bahwa perkataannya itu tidak terjadi dan terhadap nabi yang demikian, Tuhan ingatkan agar umat-Nya untuk tidak merasa gentar. Dalam Matius 7:15-23, Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan murid-murid-Nya supaya waspada terhadap nabi-nabi palsu. Mereka dikatakan seperti serigala berbulu domba. Mereka datang ke persekutuan umat Tuhan dan seolah-olah menyampaikan ajaran yang baik, tetapi sebenarnya sangat berbahaya. Dari mana kita bisa mengenali nabi-nabi palsu ini? Tuhan Yesus berkata dalam ayat 16, “dari buahnya.”
Hari ini kita juga dihadapkan dengan banyaknya “suara” yang mengklaim berbicara atas nama Tuhan. Untuk itu, kita perlu menguji apakah ia palsu atau sejati? Dari mana kita tahu? Pertama, tentu saja dari pengajarannya; sudahkah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan/Alkitab. Untuk itu, kita perlu sungguh-sungguh serius belajar Firman Tuhan supaya kita tidak gampang disesatkan. Kedua, motivasinya. Apakah ia memanfaatkan nama Tuhan untuk keuntungan pribadi/kelompok? Ketiga, hasilnya. Apakah ia memberikan janji yang tidak tergenapi atau nubuat kosong. Dan Keempat, apakah ia cenderung menarik perhatian kepada dirinya sendiri atau hal-hal duniawi, sebab nabi sejati selalu mengarahkan orang kepada Kristus sebagai pusat iman, bukan dirinya sendiri. Kiranya Tuhan menolong kita terus bertumbuh dalam Dia dan kebenaran-Nya.
STUDI PRIBADI: Bagaimana mengenali dan menanggapi “suara” yang mengklaim bicara atas nama Tuhan? Apa bisa kita lakukan untuk membangun relasi yang mendalam dengan Yesus Kristus sehingga dapat mengenali kebenaran sejati?
Pokok Doa: Gereja Tuhan makin giat memberitakan Firman Tuhan dan Umat Tuhan boleh semakin giat belajar Firman Tuhan, hidup dekat dengan sumber kebenaran sehingga diberi kepekaan rohani akan pengajaran yang benar.
Sharing Is Caring :
