“Jawabnya: ‘Berikanlah kepadaku hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air.’ Lalu diberikannyalah kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir.” (Yosua 15:19)
Pembahasan: Yosua 15:13-19 | Ayat Bacaan: Yosua 15-16
Ketika kita mendapat janji dari seseorang, terkadang kita hanya pasif menunggu. Jika orang yang memberi janji itu belum memberikannya kepada kita, mungkin kita akan berhenti dan berpikir bahwa orang ini tidak menepati janjinya. Hal ini berbeda dengan sikap Kaleb. Kaleb sudah tidak muda lagi. Pada usia 85 tahun, ia masih memiliki semangat yang sama seperti saat pertama kali dirinya dipanggil Tuhan. Setelah menerima Hebron sebagai bagian warisannya, ia tidak duduk diam dan menanti. Kaleb bangkit, mengalahkan orang Enak yang masih berdiam di sana, dan mengambil alih tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya (Yosua 15:13-14).
Namun, nas firman Tuhan ini tidak berhenti pada Kaleb saja. Ketika ia menghadapi tantangan lain di Kiryat-Sefer, ia mengajak generasi berikutnya untuk turut berjuang. Otniel, menerima tantangan itu dan merebut kota itu (ayat 15-17). Otniel kelak menjadi hakim Israel, hal ini menunjukkan bahwa keberanian dan iman Kaleb menular kepada generasi setelahnya. Tidak hanya itu, Akhsa, putri Kaleb, juga menunjukkan kebijaksanaan. Ia meminta berkat tambahan dari ayahnya, bukan hanya tanah kering, tetapi juga mata air (ayat 18-19). Kaleb tidak ragu memberikannya. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bukan hanya memberikan apa yang kita perlukan, tetapi juga melimpahkan berkat yang lebih dari yang kita harapkan.
Dari bagian firman Tuhan kita hari ini, kita belajar bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan nyata, dan perlu diwariskan kepada generasi berikutnya. Tuhan selalu menyediakan lebih dari yang kita perlukan dan harapkan. Bagaimana dengan kehidupan kita masing-masing? Marilah kita terus menjadi pribadi-pribadi yang tidak hanya pasif menantikan janji Tuhan, tetapi boleh terlibat aktif juga untuk mengusahakan penggenapan janji dan rencana-Nya di dalam hidup kita. Sebab kita tidak hanya dipanggil untuk menerima janji Tuhan, tetapi juga berjuang dengan iman, seperti Kaleb. Sebab kita juga adalah agen-agen Kerajaan Allah yang seharusnya rindu berjuang melayani Tuhan dan ambil bagian dalam pekerjaan-Nya, supaya melalui kehidupan kita juga, nama Tuhan terus dipermuliakan.
STUDI PRIBADI: Adakah tujuan atau panggilan hidup yang Tuhan nyatakan bagi kita? Hal ini bisa dalam bentuk tujuan atau janji yang ingin Tuhan nyatakan dalam hidupmu. Sudahkah kita hidup menuju kepada tujuan itu? Atau kita hanya pasif menunggu?
Pokok Doa: Tuhan menolong kita berani untuk melangkah dalam rencana-Nya, bukan hanya menunggu Allah menggenapinya namun kita menjadi bagian sebagai pekerja-pekerja untuk menggenapi rencana-Nya.
Sharing Is Caring :
