Kejarlah Hikmat

Bacaan hari ini: Amsal 2, Bacaan setahun: Keluaran 19-20, Matius 28

“Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.” (Amsal 2:4-5)

Perkembangan teknologi dan kemudahan transaksi menyebabkan penurunan nilai komoditas yang dianggap penting di masa lalu. Salah satunya adalah garam.

Dalam berita merdeka.com (Minggu, 24 Juni 2018) dikatakan bahwa berabad-abad lalu, garam memiliki nilai yang jauh lebih berharga dibanding emas. Berharganya komoditas ini membuat politisi di Romawi di masa itu memanipulasi harga garam untuk menarik simpati rakyat. Bahkan dikisahkan pada akhir abad ke enam, seorang saudagar yang berdagang di Sahara biasa melakukan barter 1 ons garam dengan 1 ons emas. Tapi kini komoditas garam kalah pamor dan memiliki nilai jual sangat rendah dibanding emas dan perak. Saat ini, emas dan perak bahkan dianggap menjadi investasi yang menarik untuk dikejar.

Dalam Amsal 2 disebutkan pengejaran akan hikmat lebih berharga dibanding dengan komoditas di atas. Pengejaran akan hikmat jauh lebih penting dari apapun yang menyangkut kebutuhan akan makanan di dunia. Pengejaran akan hikmat juga menghasilkan sikap hormat yang lain karena seseorang tahu mana jalan yang lurus dan gelap, “supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap” (bdk. ay. 12-13), dapat membedakan mana perilaku yang sesat dan benar (ay. 14-20). Pengetahuan ini diketahui Salomo sehingga ia meminta hikmat kepada Allah, dan bukan kekayaan, umur panjang, atau nyawa musuhnya (1 Raja-Raja 3). Allah pun memberikan hikmat kepada Salomo dan peringatan agar Salomo terus mengikuti ketetapan dan perintah-Nya (1 Raja-Raja 11-14).

Firman Tuhan hari ini mengajar kita untuk mengejar hikmat lebih dari apapun. Kejarlah hikmat maka pengertian takut akan Tuhan, kebenaran, keadilan, kejujuran, jalan yang baik, bahkan pengenalan akan-Nya akan kita dapatkan. Tanpa hikmat, maka kita akan mudah tersesat, masuk dalam jalan-jalan gelap, dan terjerat tipu muslihat musuh.

STUDI PRIBADI:  
(1) Mengapa hikmat menjadi hal utama untuk dikejar dalam hidup ini?
(2) Apakah faedah mengejar hikmat berdasarkan Amsal 2?

Pokok Doa:
Berdoalah agar jemaat Tuhan lebih mementingkan pengejaran hikmat dari pada apapun. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.