Menghormati Allah

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 4:17-5:19 Bacaan setahun: Bilangan 23-24, Lukas 18

“Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, …mereka berbuat jahat.” (Pengkhotbah 4:17)

 

Iman Kristen mengakui bahwa keyakinannya berbeda dengan agama- agama lain di dunia ini, salah satu alasannya adalah karena iman Kristen bersifat teosentris, atau agama yang berpusat pada Allah, dan mengakui sebagai agama yang berdasarkan pewahyuan dari Allah, bukan dari hasil pemikiran manusia atau hasil budaya sebuah bangsa.

Maksud bahwa agama Kristen yang berpusat kepada Allah adalah, hal pertama atau yang utama dalam relasi manusia dengan Allahnya adalah manusia harus mendengarkan terlebih dahulu apa yang Tuhan mau untuk manusia lakukan, daripada manusia yang disibukkan dengan pelbagai macam upacara keagamaan tanpa tahu maksud dan tujuannya, atau tanpa tahu apa yang Tuhan kehendaki bagi manusia sendiri. Contoh: Pada waktu melakukan dosa berzinah dengan Batsyeba, di dalam doa menyesalannya (Mzm 51), Daud mengakui bahwa bukanlah korban persembahan yang penting, melainkan kesadaran dosa di hadapan Allah. Hal yang dilakukan Daud adalah pengakuan berdosa di hadapan Tuhan, dan penyesalannya di hadapan Tuhan, dan kesediaannya menerima konsekuensi sebagai akibat dosa. Daud bersedia mendengarkan teguran Tuhan melalui nabi Nathan, dan rendah hati mengakui keberdosaannya.

Pasal 4:17 mengatakan bahwa memberikan korban persembahan oleh orang bodoh adalah perbuatan jahat; apakah maksudnya? Dalam lukisan Alkitab, orang bodoh bukan orang yang IQ rendah, melainkan orang yang tidak mau dididik, diajar oleh kebenaran Firman Tuhan, atau orang yang tidak mau berubah/bertobat; seringkali Alkitab menyebutnya orang bebal. Perhatikan orang bodoh di sini; dia bukan tidak mengenal Tuhan atau tidak tahu tentang Tuhan, dan dia juga melakukan pelbagai macam upacara agamawi; namun dikatakan bahwa perbuatannya adalah kekejian di hadapan Tuhan. Karena motivasi dan tujuan orang bodoh melakukan upacara agamawi adalah demi keuntungan pribadinya.

STUDI PRIBADI:
(1) Dalam relasi dengan Tuhan, bagian mana yang diutamakan: mendengar atau melakukan kegiatan agama?
(2) Bila mengutamakan bagian mendengar, bagaimana Saudara dapat mendengar dan apa yang didengar?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka dapat menghormati Allah, melalui ibadahnya yang benar kepada Tuhan. Doakan agar jemaat Tuhan mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan yang hidup.