Kemalangan Hidup Tanpa Allah

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 4:17-5:19 Bacaan setahun: Bilangan 25-26, Lukas 19

 “Ada suatu kemalangan: orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya… Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.” (Pengkhotbah 6:1-2)

 

Pada saat peristiwa penciptaan, Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan indah dan baik. Tujuan Tuhan sangat jelas, adalah untuk kemuliaan nama-Nya, dengan cara manusia menikmati hidupnya, manusia berkarya memuliakan nama Tuhan dan menikmati segala ciptaan Tuhan, karena manusia memang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan manusia adalah representatif Tuhan di dunia ini. Bahkan Tuhan melihat hal itu ada kekurangan, sehingga Tuhan sengaja menciptakan pasangan yang sepadan untuk Adam, agar manusia berumah tangga dan diberkati oleh Tuhan.

Namun karena kejatuhan manusia, begitu besar akibat buruknya pada dosa manusia, sehingga apa yang baik yang Tuhan karuniakan kepada manusia seolah-olah menjadi bumerang bagi manusia, alam menjadi sesuatu yang membahayakan kehidupan manusia, relasi sesama manusia menjadi rusak, materi yang seharusnya menjadi mendukung kehidupan dan mendatangkan sukacita bagi kehidupan manusia, justru menjadi batu sandungan, dan menjadi berhala bagi manusia, dan manusia tidak bisa menemukan kepuasan sejati di dalam kehidupannya. Memang ini adalah kemalangan yang luar biasa, di mana manusia bekerja keras seperti yang Firman Tuhan telah katakan, manusia memperoleh apa yang diinginkan, namun manusia tidak bisa menikmatinya dan berakhir pada kondisi yang memilukan, seperti yang dilukiskan dalam seluruh pasal 6 ini.

1 Korintus 15:58 mengingatkan, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Bersyukurlah karena Tuhan datang kepada kita, Dia tahu segala kelemahan kita dan kemalangan nasib manusia. Melalui pengorbanan-Nya dan kemenangan-Nya, Ia memulihkan kita, sehingga kita memiliki kesempatan untuk dapat menikmati segala sesuatu yang baik, sebagaimana telah Allah rencanakan sebelumnya untuk manusia.

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana relasi Anda dengan Tuhan, sungguhkah Anda menikmati hidup yang Tuhan karuniakan kepada Anda?
(2) Bagaimana Anda melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan Anda, bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan?

Pokok Doa : Berdoalah bagi para pemimpin bangsa agar mereka yang diberi tanggung jawab, hikmat serta bijaksana untuk dapat melakukan tugasnya dengan benar, demi kesejahteraan masyarakat bangsanya.