Indahnya Persekutuan Dalam Tuhan

Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” (KPR 4:32)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 4:32-37 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 4-5

Ada sebuah pujian rohani yang seharusnya cukup familiar bagi kita. Pujian ini muncul sekitar dua dekade lalu, dan liriknya mengatakan: “Sungguh alangkah baiknya, sungguh alangkah indahnya, bila saudara semua, hidup rukun bersama.” Seperti yang kita tahu, pujian ini adalah sebuah pujian yang dilandaskan pada Mazmur 133.

Mengacu pada pujian di atas, memang seharusnya demikianlah kehidupan umat Tuhan: hidup dalam kerukunan dan harmoni. Nas Firman Tuhan hari ini juga mengajarkan hal yang sama kepada kita. Nas Firman ini menggambarkan dengan jelas bagaimana cara hidup jemaat mula-mula. Kemudian, apa sajakah yang menjadi poin dasar dari cara hidup mereka? Mengapa mereka bisa hidup dalam harmoni? Kita bisa mencatat ada beberapa hal penting. Pertama, ada unsur kepercayaan, sehingga segala sesuatu adalah milik bersama. Kedua, ada kepedulian, sehingga orang yang berkekurangan mendapat kecukupan dari orang yang berkelebihan atau malah berkelimpahan. Ketiga, mereka hidup dalam kelimpahan kasih karunia.

Bagaimana dengan kehidupan umat Tuhan Hari Ini? Apakah masih ada persekutuan seperti jemaat mula-mula? Sayangnya, di zaman serba modern ini, manusia justru diam-diam didorong untuk semakin individualis, termasuk juga umat Tuhan. Hal ini semakin diperburuk lagi dengan adanya penipuan-penipuan yang marak terjadi, yang membuat kita semakin sulit untuk percaya kepada orang lain. Makin menyedihkan karena kasus-kasus penipuan itu ternyata juga bisa ditemukan di dalam komunitas umat Allah. Karena alasan-alasan ini, tak heran kita lantas menjadi takut, enggan, atau bahkan tidak ingin lagi berbagi dengan sesama.

Akan tetapi, di sini kita perlu ingat bahwa persekutuan dalam Tuhan seharusnya adalah persekutuan yang indah: ada kerukunan, ada saling peduli. Karena itu mari mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu. Mintalah hikmat bijaksana dari Tuhan dalam menunjukkan kasih, kepedulian kepada sesama saudara seiman kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana relasi antar jemaat Tuhan di tempat Anda beribadah saat ini? Apakah sudah ada kerukunan? Jika belum, apa solusinya?

Pokok Doa: Berdoa bagi umat Tuhan, khususnya komunitas tempat kita bergereja agar setiap orang sama-sama merendahkan hati dan rindu hidup rukun sebagai satu kesatuan tubuh Kristus.

×

Mazmur 133

Persaudaraan yang rukun

1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Sharing Is Caring :