Sida-sida Etiopia

“Jawabnya: ‘Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.” (KPR 8:31)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 8:26-40 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 7-8

Untuk mengetahui letak sebuah tempat tujuan, seringkali kita perlu menggunakan peta untuk mengarahkan kita dari tempat asal kita menuju ke tempat yang ingin kita tuju. Di zaman yang lebih maju seperti sekarang ini, biasanya kita menggunakan peta melalui gawai kita. Namun, pernahkah aplikasi peta kita tersebut mengubah arah yang disarankannya pada kita? Kita biasanya tidak melewati jalan tersebut, tetapi aplikasi itu tiba-tiba mengarahkan kita melalui jalan yang tidak biasa tersebut.

Hal yang sama terjadi juga kepada Filipus dalam perjalanan pelayanannya. Pada waktu itu malaikat Tuhan mengarahkan Filipus untuk melewati jalan yang berbeda dari jalan semula yang pernah dituju. Melalui perubahan jalan itu akhirnya Filipus dipertemukan dengan seorang Etiopia. Malaikat Tuhan mengarahkan Filipus kepada sebuah lokasi dan orang yang asing, yang belum percaya kepada Yesus. Menariknya, bukan kebetulan bahwa orang Etiopia tersebut sedang membaca Kitab Suci nubuatan Nabi Yesaya. Lukas lantas mencatat Filipus yang memberitakan Injil melalui nubuatan Nabi Yesaya yang merujuk kepada Yesus. Dalam anugerah-Nya, Tuhan berkarya dalam waktu dan saat yang tepat, sehingga Injil dapat diberitakan dan orang Etiopia tersebut memberi dirinya untuk dibaptis. Nubuatan Nabi Yesaya, yang merujuk pada kedatangan Mesias, menjadi sebuah sarana pemberitaan Injil yang mempertobatkan orang Etiopia itu. Ia menerima Yesus sebagai Juruselamat. Sikap untuk mau dibentuk dan dibimbing juga menjadi poin yang sangat penting sebagai seorang murid yang mau mengenal Tuhan.

Mari setiap kita juga memakai setiap kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya. Mungkin dalam perjalanan hidup kita, ada momen ketika Tuhan mengarahkan kita untuk berjumpa dengan orang baru dan menceritakan tentang Yesus, sehingga tugas kita sebagai murid Kristus dapat dilakukan dengan menjalankan amanat Agung Tuhan Yesus.

STUDI PRIBADI: Apakah konteks peradaban Kerajaan Etiopia dan mengapa orang Etiopia tersebut bisa membaca kitab Nabi Yesaya?

Pokok Doa: Marilah kita berdoa untuk pemberitaan Injil bagi orang-orang yang belum percaya di sekitar kita ataupun di lokasi yang jauh dan belum terjamah oleh Injil.

×

Mazmur 133

Persaudaraan yang rukun

1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Sharing Is Caring :