Pertobatan Paulus

“Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.” (KPR 9:3)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 9:1-19 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 9

Dalam Perjanjian Baru ada dua kata untuk “pertobatan,” yang saling melengkapi. Pertama ialah metanoia, menunjuk kepada perubahan dalam hati, perasaan, pengalaman, daya dan rencana kita. Kedua ialah epistrophe, menunjuk kepada perubahan tingkah laku yang kelihatan. Kedua kata tersebut menunjukkan dengan terang, apa yang dimaksudkan dengan tobat. Tobat adalah pembaharuan hati dan hidup karena rahmat Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang terjadi dengan diri Paulus, pertobatannya membawanya datang kepada Tuhan dan kehendak-Nya.

Alkitab dengan jelas mencatat siapa Paulus dan apa yang hendak dia lakukan kepada pengikut Tuhan. Menariknya, ketika hendak menjalankan rencananya untuk menganiaya dan membunuh pengikut Tuhan, Paulus mengalami mukjizat yang luar biasa yaitu berjumpa dengan Tuhan Yesus. Perjumpaan yang tidak pernah dia bayangkan akan terjadi karena Paulus sangat membenci Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sangat mengasihi Paulus, sehingga Dia datang menghampirinya. Perjumpaan Paulus dengan Yesus akhirnya membuat Paulus menyerah dan berpaling kepada Kristus. Yesus menyuruhnya pergi ke Damsyik dan di situlah ia akan menerima petunjuk-petunjuk-Nya. Paulus bangkit dari tanah, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; para pengiringnya harus menuntunnya untuk masuk ke kota Damsyik. Selama tiga hari ia berbaring di kota itu dalam keadaan buta, dan selama itu juga ia tidak makan atau minum. Namun pergumulan yang berat itu selesai. Paulus menyerah. Dia yang tadinya musuh, sekarang telah menjadi hamba Kristus.

Bagaimana dengan kita? Setiap orang yang bertobat adalah keajaiban atau mukjizat Allah. Tidak ada satu pun perkara yang mustahil bagi Tuhan. Semua ada dalam kedaulatan Allah. Ada saat dan masa yang dibuat oleh Allah menjadi saat mengambil keputusan. Saat itu harus kita perhatikan sungguh-sungguh, jangan kita menunda keputusan untuk segera berbalik dan hidup sesuai dengan kehendak Kristus. Renungkanlah Perkataan ini: “Apakah saudara sudah bertobat?”

STUDI PRIBADI: Apa yang dimaksud dengan pertobatan? Bagaimana proses pertobatan yang dialami Paulus?

Pokok Doa: Doakanlah agar jemaat Tuhan tidak menunda-nunda untuk bertobat dari dosa dan kejahatan mereka.

×

Mazmur 133

Persaudaraan yang rukun

1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Sharing Is Caring :