Apolos Yang Penuh Semangat

“Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat…, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.” (18:27)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 18:24-28 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 17-18

Semangat dalam melayani adalah baik dan kita merindukan pribadi-pribadi seperti itu ada di dalam gereja. Namun semangat saja tidak cukup, karena jika semangat itu tidak disertai dengan pemahaman yang benar maka bisa kurang lengkap atau malah salah arah.

Apolos adalah seorang pelayan Tuhan yang penuh semangat, sangat berguna bagi orang-orang yang percaya, dan dimampukan kasih karunia Allah. Apolos adalah seorang yang terpelajar, seorang Yahudi yang berasal dari Aleksandria, sebuah kota yang dipercaya sebagai ‘gudang ilmu pengetahuan’. Tidak heran Apolos sangat fasih berbicara dan menguasai hal-hal tentang Kitab Suci. Ia juga telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan, namun pemahamannya tentang Yesus belum lengkap. Oleh karena itu ketika Priskila dan Akwila mendengarkan ajarannya, mereka kembali menjelaskan tentang Jalan Allah secara pribadi kepada Apolos. Dalam kasih karunia Allah, Apolos menjadi pelayan yang berguna bagi orang-orang percaya terutama berkaitan pembelaan iman dalam Tuhan Yesus.

Apakah yang bisa kita pelajari? Pertama, sebagai pelayan Tuhan, hendaknya kita terus belajar dan bertumbuh dalam pemahaman iman yang benar sesuai dengan Kitab Suci. Janganlah kita mengabaikan waktu untuk merenungkan dan belajar Alkitab serta menghidupinya. Kedua, sama seperti Priskila dan Akwila yang membimbing Apolos, maka bersediakah kita menjadi pembimbing bagi rekan sepelayanan kita, supaya bertumbuh bersama dalam iman dan pemahaman akan firman Tuhan? Jangan pernah menganggap mereka sebagai pesaing, tetapi rekan yang berguna dalam pelayanan bagi Tuhan. Ketiga, sebagai pelayan Tuhan bergantunglah kepada kasih karunia Allah yang memampukan dan memakai segala karunia kita untuk melayani gereja-Nya. Janganlah kita menjadi sombong karena merasa memiliki kelebihan dibandingkan rekan yang lain. Namun hendaknya kita bersama-sama bersandar kepada kasih karunia Allah sehingga Allahlah yang berkarya melalui kita untuk memberkati mereka yang kita layani.

STUDI PRIBADI: Apa yang Anda pelajari dari firman Tuhan hari ini, khususnya dalam hal relasi dengan rekan sepelayanan?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan mengaruniakan kesatuan hati bagi Anda dan rekan-rekan sepelayanan walau di tengah perbedaan yang ada.

×

Kolose 4 : 10

10 Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas--tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu--

×

2 Timotius 4 : 11

11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.

Sharing Is Caring :