Paulus Dan Yakobus

“Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah…” (KPR 21:26)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 21 : 15-26 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 20-21

Meskipun sudah dicegah untuk pergi ke Yerusalem, Paulus dengan berani memutuskan untuk berangkat ke Yerusalem bersama dengan beberapa murid yang berasal dari Kaisarea. Mereka pun menginap di rumah Manason. Setibanya di Yerusalem Paulus mengunjungi beberapa seniornya dan menceritakan secara mendetail pelayanannya pada orang-orang non Yahudi. Paulus tidak membanggakan pelayanannya melainkan karya Allah melalui dirinya dan rekan-rekan sepelayanannya.

Ternyata ada berita hoax yang disebarkan tentang Paulus. Ada yang memfitnah bahwa Paulus mengajak orang-orang untuk melepaskan hukum Musa. Tuduhan ini adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi orang-orang Yahudi. Tentu saja berita ini tidak benar sama sekali. Oleh sebab itu, rekan-rekan Paulus menyarankan agar dia mentahirkan dirinya bersama empat orang di antara mereka. Menariknya, mereka mau menanggung biaya pentahirannya itu. Mengesankan bukan? Mereka saling menopang dan menanggung biaya pentahiran tersebut.

Memang tidak ada kewajiban secuilpun buat Paulus untuk melakukan pentahiran tersebut. Berita yang dihembuskan hanyalah berita palsu yang dibuat untuk menjatuhkan Paulus. Sesungguhnya Paulus tidak berbuat dosa seperti yang dituduhkan kepada dirinya. Akan tetapi, Paulus tetap menghormati dan dengan rendah hati bersedia melakukan upaya pentahiran dirinya di Bait Allah. Paulus bersedia mengikuti saran Yakobus untuk melakukan ritual pentahiran di Bait Allah. Sebuah teladan kerendahan hati yang sangat kuat bagi kita.

Itulah kerendahan hati; demi kedamaian dan demi keutuhan, Paulus bersedia disalahkan dan menjalani pentahiran. Dari sini kita belajar satu hal, di dalam pelayanan, kita tidak boleh saling menyalahkan. Seandainya kita disalahkan, walau tidak bersalah, baiklah kita meminta maaf dengan rendah hati. Mengalah bukanlah satu kekalahan, namun satu kedewasaan rohani yang didasari kasih dan kelemah-lembutan. Inilah nilai kedewasaan yang Allah kehendaki untuk dikerjakan oleh kita di dunia ini.

STUDI PRIBADI: Apakah teladan rasul Paulus yang bisa kita lihat dalam perenungan kita hari ini? Mengapa ini menjadi penting?

Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan boleh bertumbuh menjadi dewasa dan menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar mereka.

×

Kisah Para Rasul 19 : 16

16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

Sharing Is Caring :