Kekuatan Allah Vs. Kekuatan Manusia

“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Korintus 12:9)



Bacaan hari ini: 2 Korintus 12:1-10 Bacaan setahun: 2 Korintus 12-13

Apa jadinya jika musuh kita merendahkan kita dengan memamerkan kelebihannya? Mungkin kita tidak mau kalah, ingin memamerkan kelebihan kita. Para musuh Paulus berusaha menyombongkan identitas etnik dan pengalaman rohani mereka untuk membuktikan bahwa mereka adalah rasul sejati dan Paulus adalah rasul palsu. Paulus terdorong untuk membuktikan sebaliknya (2Kor. 11:1, 16) dan ingin berbagi kepada jemaat Korintus bahwa ia pun sebenarnya memiliki pengalaman rohani (2Kor. 12:1-5). Namun Allah masih mengasihinya, sehingga Ia mengujinya agar tidak sombong dengan memberinya “duri dalam daging” dan Paulus menyebutnya sebagai utusan Iblis (ay. 7). Tentang hal ini, ia sudah tiga kali berdoa kepada Allah agar utusan Iblis itu segera meninggalkannya (ay. 8), namun justru Ia menjawab bahwa kasih karunia-Nya sudah cukup bagi Paulus karena di dalam kelemahannya, kekuatan-Nya semakin nyata (ay. 9). Jawaban Allah menyadarkan Paulus bahwa meskipun para musuhnya berusaha memamerkan kekuatan mereka melalui pengalaman rohani, ia tidak perlu ikut-ikutan memamerkan kekuatannya karena kekuatan sejati
ada di dalam-Nya, bukan pengalamannya.

Dunia kita mengajar bahwa kekuatan atau kehebatan adalah apa yang spektakuler di depan mata. Tidak heran, salib Kristus nampak lemah dan bodoh di mata dunia dan banyak orang yang tidak mau percaya (1Kor. 1:18, 23). Tetapi Alkitab mengajar sebaliknya. Kekuatan sejati terletak di dalam. Paulus mengajar bahwa meskipun salib adalah kebodohan bagi orang- orang yang tidak percaya yang pura-pura berhikmat, tetapi sesungguhnya di dalam salib, ada hikmat dan kekuatan Allah yang jauh melampaui semua hikmat dan kekuatan (1Kor. 1:24-25). Tanpa penebusan Kristus, semua orang yang tidak percaya akan binasa.

Jangan ikut konsep dunia yang suka mempertontonkan kekuatan diri entah melalui berpikir positif, pamer kekuasaan, pamer pengalaman rohani, dll, tetapi bermegahlah di dalam salib Kristus dan hiduplah bagi-Nya sambil bersandar kepada anugerah-Nya. Itulah kekuatan sejati.

STUDI PRIBADI: Kekuatan sejati bukan dilihat dari seberapa hebat kita di mata orang dunia, tapi dari seberapa lemah kita di mata Allah dan seberapa bergantungnya kita kepada Allah.

Pokok Doa: Berdoalah agar Allah berkenan memberi kekuatan sejati kepada kita yang jatuh bangun di dalam iman. 

×

2 Korintus 11 : 1

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.

×

2 Korintus 11 : 16

16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.

×

2 Korintus 12 : 1-5

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.

2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.

3 Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--

4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.

×

2 Korintus 12 : 7

7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

×

2 Korintus 12 : 8

8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.

×

2 Korintus 12 : 9

9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

×

1 Korintus 1 : 18

18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

×

1 Korintus 1 : 23

23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

×

1 Korintus 1 : 24-25

24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Sharing Is Caring :