Dua Saksi Allah

“Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di surga.” (Wahyu 11:13 – LAI TB2)



Bacaan hari ini: Wahyu 11:1-14 | Bacaan setahun: Wahyu 11-12

Salah satu genre film yang paling digemari adalah film ber-genre scifi action, khususnya ketika film itu mengeksplorasi dunia masa depan, apa yang terjadi di dalamnya, dan bagaimana kebaikan menang melawan kejahatan. Para tokoh yang digambarkan memiliki konteks tertentu di masa depan, konflik dengan berbagai ideologi dan tokoh lainnya yang diwakilkan sebagai kejahatan, serta kemudian menang terhadap semuanya itu menghasilkan kedamaian yang ultimat. Dunia yang mereka tinggali adalah dunia yang sempurna, penuh kedamaian dan keberhasilan.

Itu juga yang menjadi impian dan harapan orang Kristen mula-mula. Penganiayaan karena iman kepada Kristus membuat mereka memiliki keyakinan penuh akan dunia yang direstorasi secara sempurna oleh Kristus sendiri. Apalagi Ia berjanji akan datang kedua kalinya sebagai hakim yang mengadili dunia, memberikan upah bagi mereka yang setia, dan menghukum orang-orang yang melawan Kristus. Dalam ayat 1-2, Yohanes menggambarkan akan ada waktu dimana gereja mendapat perlindungan dan dinyatakan melalui simbol orang-orang yang berada dalam bait Allah. Bahkan Ia mengutus 2 saksi Allah, yang ditafsirkan sebagai utusan khusus atau gereja-Nya, untuk menyampaikan maksud Tuhan kepada orang-orang yang tidak percaya. Ketika waktunya tiba, 2 saksi ini akan kalah sementara oleh kejahatan (ayat 7-10) bahkan mati tetapi kemudian bangkit kembali (ayat 11-13) lalu tibalah penghukuman kepada orang-orang yang jahat itu. Pada akhirnya, semua melihat siapa Allah dan memuliakan Allah di surga.

Tulisan ini diberikan kepada kita tentu bukan untuk ditafsirkan secara hurufiah atau melihat kisah scifi yang terjadi seperti pada film-film yang kita lihat. Yohanes menggambarkan bahwa akan tiba waktunya pengharapan setiap kita anak-anak Tuhan akan digenapi kelak, yakni kedamaian yang sejati dan penghakiman benar. Gereja Tuhan diberikan waktu dan tugas untuk memberitakan Injil Tuhan sebelum waktu itu tiba. Mari lakukan tugas mewartakan Injil, dan senantiasa berharaplah akan bumi dan langit yang baru itu!

STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi penekanan pada bagian celaka yang kedua ini? Apa yang mau Tuhan sampaikan pada setiap kita?

Pokok Doa: Berdoa untuk pelayan-pelayan maupun gereja Tuhan yang sedang teraniaya, kiranya Tuhan melepaskan dan melindungi mereka serta menguatkan mereka melalui pengharapan yang akan mereka terima.

×

Wahyu 11 : 1-2

1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

×

Wahyu 11 : 7-10

7 Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.

8 Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.

9 Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.

10 Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

×

Wahyu 11 : 11-13

11 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.

×

Wahyu 7 : 16

16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :