Penghakiman Atas Babel

“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (17:14)



Bacaan hari ini: Wahyu 17:1-18 | Bacaan setahun: Wahyu 16-17

Kisah tentang Babel tentu tidak asing bagi kita, bahkan kita mungkin sudah mendengarkannya sejak di sekolah minggu. Peristiwa Babel mengisahkan tentang pemberontakan manusia kepada Allah. Manusia ingin mengklaim kemandirian dan kebebasannya, sehingga tidak lagi memerlukan Allah. Manusia ingin menjadi allah bagi dirinya, sehingga mereka memutuskan untuk membangun menara Babel.

Dalam Wahyu 17 kita mendapati penglihatan Rasul Yohanes tentang “perempuan besar” yang duduk di atas “binatang buas.” Perempuan besar yang digambarkan di sini diidentifikasi sebagai “Babilon Besar,” yang mewakili kekuatan dan pengaruh jahat dalam dunia. Binatang buas yang membawa perempuan besar melambangkan kekuatan jahat yang mendukung Babilon Besar. Binatang buas ini mewakili sistem-sistem yang bertentangan dengan nilai-nilai Allah dan iman yang benar.

Meskipun penglihatan ini menceritakan tentang kekuatan jahat, tetapi pada akhirnya, Allah akan menegakkan keadilan dan kemenangan atas kejahatan. Kita harus tetap setia dan berharap kepada-Nya pada akhir zaman yang dijanjikan. Teks hari ini menjadi sebuah peringatan terhadap godaan duniawi dan kejahatan yang ada dalam sistem dunia. Kita dituntut untuk hidup dalam kebenaran dan ketaatan kepada Allah, serta tidak terperangkap oleh sistem-sistem jahat yang ada dalam dunia.

Gambaran binatang buas yang membawa perempuan besar ini mengingatkan kita akan bahaya kerja sama dengan kekuatan jahat. Kita harus berhati-hati dalam berhubungan dengan orang atau organisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan kita harus tetap mempertahankan integritas spiritual. Pesan akhir bagian ini adalah bahwa Allah akan menegakkan keadilan dan kemenangan atas segala kejahatan. Jadi kita harus memiliki keyakinan dan harapan dalam janji Allah, bahwa pada akhirnya kebaikan akan menang atas kejahatan.

STUDI PRIBADI: Seberapa besar dosa telah menggoyahkan imanmu saat ini? Renungkan kembali kehidupan yang sudah dijalani, apakah sudah dengan sungguh kita menjalani nya dengan penuh kesetiaan kepada Allah.

Pokok Doa: Mari berdoa supaya Roh Kudus senantiasa memampukan kita untuk hidup taat dan setia kepada Allah di tengah dunia yang penuh dengan dosa dan kejahatan ini.

×

Wahyu 14 : 6-7

6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

×

Wahyu 14 : 8-11

8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."

9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,

10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

×

Wahyu 14 : 12

12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

×

Wahyu 14 : 13

13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :