“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” (Matius 2:13)
Ayat Lectio Divina: Matius 2:13 | Bacaan Alkitab: Matius 2:7-14
Matius 2 : 13
13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”
Matius 2 : 7-14
7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.”
9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Penyingkiran ke Mesir
13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”
14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
Di dunia ini, kita tidak dapat lepas dari kejahatan yang disebabkan oleh dosa. Sebagai orang percaya, kita juga mengalami kejahatan, namun kita percaya kepada Allah yang berdaulat mutlak atas kejahatan di mana Ia menetapkan kejahatan menimpa kita dan mengarahkan kejahatan itu sesuai dengan satu tujuan-Nya yang tidak kita pahami sepenuhnya.
Hal yang sama dengan kisah Matius 2:13. Allah Bapa mengutus Allah Anak yaitu Tuhan Yesus untuk menebus dosa orang-orang yang telah Bapa pilih. Demi mencapai tujuan-Nya yang agung, Bapa yang mengutus Kristus juga menetapkan dan mengarahkan kejahatan Herodes yang berencana membunuh bayi Yesus sesuai dengan tujuan-Nya dengan menggagalkan rencana jahat Herodes. Bagaimana caranya? Dengan memberikan mimpi kepada Yusuf agar ia membawa Maria, istrinya dan bayi Yesus untuk lari ke Mesir dan tinggal di sana sampai Herodes meninggal (Mat. 2:13).
Allah yang berdaulat mutlak menetapkan kejahatan dengan menggagalkan rencana jahat Herodes ternyata tidak menggagalkan rencana jahat dari Pilatus dan banyak pemimpin agama Yahudi yang hendak menyalibkan Yesus, tetapi justru Ia mewujudkan tujuan-Nya dengan menggunakan sarana rencana jahat mereka (secara sadar), sehingga Yesus disalib dan mati (Kis. 2:23). Setelah itu, Yesus bangkit mengalahkan kuasa kematian. Ini berarti bahwa Allah yang berdaulat mutlak atas kejahatan bukan hanya menetapkan kejahatan menimpa orang percaya, tetapi juga memberikan jalan keluar atas kejahatan, dosa, dan kematian melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Ini berarti Allah memelihara kehidupan umat-Nya dari kejahatan bisa dengan cara melepaskan mereka dari kejahatan maupun memberi mereka kekuatan dalam menghadapi kejahatan dengan memandang Kristus yang mati dan bangkit yang telah mengalahkan kejahatan, dosa, dan kematian.
Ketika kejahatan menyerang kita, pandanglah Allah yang menetapkan kejahatan sesuai dengan tujuan-Nya dan Kristus yang telah mengalahkan kejahatan, dosa, dan kematian melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
STUDI PRIBADI: Allah berdaulat mutlak atas kejahatan adalah Allah yang menetapkan kejahatan menimpa orang percaya sesuai dengan tujuan-Nya dan memberi jalan keluar dari kejahatan tersebut melalui kematian dan kebangkitan Kristus.
Pokok Doa: Berdoalah agar Allah memampukan kita percaya kepada Dia, yang berdaulat dan Kristus yang telah mati dan bangkit ketika kita mengalami kejahatan.
Matius 2 : 13
13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
Kisah Para Rasul 2 : 23
23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
Matius 10 : 38
38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Matius 16 : 24
24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Wahyu 7 : 17
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 11
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12-17
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1 Yohanes 4 : 18
18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.