Baptisan Yesus

“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.” (Markus 1:9)



Ayat Lectio Divina: Markus 1:9 | Bacaan Alkitab: Matius 3:13-17

Pernahkah kita mendengar orang yang menganggap bahwa baptisan hanya peristiwa biasa, yang tidak perlu dilakukan? Sebab menurut orang itu, yang penting hatinya mau sungguh-sungguh percaya. Banyak orang mungkin memiliki pemikiran serupa dan tidak menganggap bahwa baptisan sebagai sesuatu yang penting. Namun, kita dapat kembali merenungkan pentingnya baptisan seperti yang juga dilakukan oleh Yesus ketika Ia dibaptis oleh Yohanes.

Peristiwa baptisan Yesus menandakan beberapa hal penting yang dapat kita teladani. Pertama, peristiwa baptisan Yesus menggenapkan apa yang disaksikan Yohanes Pembaptis tentang Pribadi yang lebih besar dari dirinya, dan Yohanes sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus. Penggenapan ini menyatakan keilahian Kristus yang sudah disaksikan oleh Yohanes Pembaptis sendiri dalam kesaksiannya. Kedua, baptisan Yesus menandakan dimulainya pelayanan Yesus sebagai awal dari perjalanan pelayanan dan misi penebusan yang diemban-Nya. Yesus mendeklarasikan diri-Nya sebelum melayani dengan dibaptis lebih dahulu. Yesus pun menganggap baptisan sebagai bagian yang penting sebelum Ia masuk dalam pelayanan kepada banyak orang. Yesus bisa saja langsung melayani dan mengabaikan baptisan, namun hal itu tidak dilakukan-Nya. Yesus tetap menjalankan baptisan sebagai penggenapan dan persiapan-Nya sebelum melayani. Ketiga, dalam baptisan Yesus terdapat kehadiran Allah Tritunggal yang dalam deklarasi-Nya menyatakan keilahian Yesus sebagai kebenaran sejati. Penegasan atas keilahian Yesus ternyata juga ada dalam baptisan sehingga seharusnya kita menjadi semakin diteguhkan melalui peristiwa tersebut.

Kita dapat meyakini bahwa baptisan menjadi suatu hal penting dalam kehidupan orang percaya, dengan kesiapan kita meyakini Yesus sebagai Juruselamat dan Allah yang sejati dalam hidup kita. Kita juga dapat belajar mempersiapkan pelayanan kita sebagai respons kita akan kebaikan Tuhan dan tidak asal-asalan dalam melayani, sehingga deklarasi Allah Tritunggal dalam baptisan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya yang terus belajar untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa metode baptisan menjadi penekanan utama dalam baptisan Yesus?

Pokok Doa: Marilah berdoa agar setiap kita yang sudah dibaptis maupun yang belum dapat terus menghayati Kristus dalam hidup kita.

×

Yohanes 3

Percakapan dengan Nikodemus

1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.

2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"

10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;

21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Kesaksian Yohanes tentang Yesus

22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.

23 Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,

24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.

26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."

27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu.

33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.

34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.

36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

×

Lukas 2 : 46-47

46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.

×

Kejadian 17 : 9

9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.

×

Imamat 12 : 3

3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :