“Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” (Matius 8:8)
Pembahasan: Matius 8:8-9 | Bacaan setahun: Matius 8:5-13
Matius 8 : 8-9
8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Matius 8 : 5-13
Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum
5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
6 “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”
7 Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.”
8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”
13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Menghargai dan menaati otoritas pimpinan adalah jiwa seorang prajurit. Seorang prajurit akan menunaikan tugas yang diberikan hingga tuntas. Spirit itulah yang terlihat di dalam bacaan hari ini.
Sewaktu Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira Romawi kepada-Nya dan memohon supaya menyembuhkan hambanya yang sakit lumpuh dan menderita. Yesus berjanji segera mengunjunginya. Tetapi yang mengherankan, perwira itu tidak meminta Yesus datang ke rumahnya. Ia hanya memohon agar Yesus mengucapkan sepatah kata saja dan hambanya akan sembuh. Perwira itu menjelaskan peraturan dunia kemiliteran di mana seorang bawahan akan tunduk sepenuhnya pada perintah atasan. Menaati dan percaya pada otoritas atasan menjadi penting. Itulah iman yang membuatnya bisa mempercayai Yesus sepenuh hatinya dan yakin bahwa Yesus sanggup menolong dan menyembuhkan hambanya, meski Yesus tidak datang ke rumahnya. Matius mencatat keheranan Yesus akan iman yang dimiliki sang perwira itu dan Yesus pun menyembuhkan hambanya, tepat seperti yang perwira itu yakini.
Yesus menghendaki orang-orang masa itu percaya bahwa Ia sungguh berdaulat dan Ia sanggup menolong dengan kuasa-Nya. Sayangnya, orang-orang Israel hari itu menolak untuk percaya. Justru, seorang perwira Romawi yang dianggap kafir malah menunjukkan iman yang besar kepada-Nya. Iman yang didorong oleh kasih kepada hambanya yang menderita dan percaya sepenuhnya kepada kedaulatan kuasa Yesus. Inilah yang membuatnya tidak ragu memohon kepada Yesus. Inilah yang mendorong Yesus bertindak seperti yang diharapkannya.
Maka, sudahkah kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus? Sungguhkah kita meyakini akan kedaulatan-Nya atas hidup kita? Iman sesungguhnya memiliki sisi ini: percaya sepenuh hati pada kedaulatan dan otoritas Allah. Kita mengenal Yesus bukan hanya Tuhan yang menyelamatkan kita dari dosa, tetapi juga Tuhan yang berdaulat atas hidup kita, dan mampu dengan kuasa-Nya menolong kita!
STUDI PRIBADI: Apa yang membuat perwira Romawi berbeda dengan orang kebanyakan yang hidup di masa itu? Mengapa Tuhan Yesus memuji iman sang perwira?
Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan tunduk kepada otoritas Kristus serta percaya sepenuhnya bahwa Yesus berkuasa atas kehidupan mereka dan mampu menolong dengan kuasa-Nya.
Lukas 9 : 46
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Lukas 9 : 43-46
43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus
(9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Siapa yang terbesar di antara para murid
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Matius 7 : 21b
21b melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Yohanes 13:18
18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Yohanes 15 : 16
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.