Yesus Dan Murid Yang Ragu-ragu

“Maka Yesus berkata kepadanya, ‘Engkau percaya karena sudah melihat Aku, bukan? Berbahagialah orang yang percaya meskipun tidak melihat Aku!” (Yohanes 20:29, BIS)



Pembahasan: Yohanes 20:29 | Ayat Bacaan: Yohanes 20:24-29

Tiga tahun Thomas menjadi murid Yesus, namun faktanya hari itu imannya seolah-olah gugur. Sebelumnya, ia bersuara lantang dan siap mati bersama Yesus sebagaimana dicatat di Yohanes 11:16, tiba-tiba tidak yakin bahwa Yesus telah bangkit meskipun teman-temannya sudah meyakinkannya. Dalam konteks ketakutan dan kekecewaan para murid, sebenarnya tindakan Thomas dapat dipahami. Mimpi indah tentang Mesias yang akan memulihkan Israel runtuh dalam semalam oleh penangkapan Yesus yang diakhiri dengan salib yang memalukan. Mungkinkah Yesus bangkit? Saya rasa itu pertanyaan utamanya.

Namun si peragu itu kemudian dicelikkan, saat Yesus datang kembali menemui para murid dan menyapa dengan lembut. Keraguan tiba-tiba lumer dan kebekuan iman menjadi cair. Thomas yang sebelumnya berkeras hendak membuktikan dengan tangannya sendiri untuk mencucukkan jarinya pada bekas luka di tubuh Yesus, tiba-tiba melunak. Ajakan Yesus untuk membuktikan, diresponi dengan pengakuan iman yang tegas, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:27). Bagi Thomas, Yesus bukan lagi nabi dan raja bagi kerajaan Israel duniawi melainkan diakuinya sebagai Tuhan dan Allahnya.

Dalam kehidupan bergereja, fakta keragu-raguan akan iman Kristen bukan hal yang aneh pada zaman ini. Beragam informasi palsu tentang Kristus membuat banyak orang percaya menjadi ragu akan imannya sendiri. Banyak juga orang di gereja memiliki iman seperti yang dimiliki oleh Thomas meskipun mereka telah sekian lama menjadi orang Kristen. Memiliki iman sebatas pengetahuan yang harus dapat dibuktikan, karena tanpa bukti, iman seperti itu hanya isapan jempol belaka bagi mereka. Akan tetapi iman sejati itu melampaui akal. Ada banyak hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh akal sehat namun dengan iman menjadi jelas dan nyata. Penulis Ibrani menjelaskan bahwa iman itulah percaya yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal perkara- perkara yang tiada kelihatan (Ibrani 11:1).

STUDI PRIBADI: Apakah orang Kristen lama bisa memiliki iman seperti Thomas? Apa yang harus Gereja lakukan untuk menjawab keraguan iman dan pembuktian atas iman Kristen?

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki iman yang teguh. Berdoa agar gereja memiliki kepekaan untuk menjangkau jemaat yang masih memiliki keraguan atas imannya.

×

Yohanes 11 : 16

16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

×

Yohanes 20 : 27

27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

×

Ibrani 11 : 1

1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

×

Markus 14 : 5

5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.

×

Markus 14 : 6

6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Sharing Is Caring :