Khotbah Kedua Petrus

“Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?” (KPR 3:12)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 3:12-13 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 3:11-26

Era digital yang serba cepat bahkan instan sering kali memacu adrenalin kita untuk terus mengerjakan segala sesuatu dengan cepat. Alih-alih berhenti sejenak dan merenungkan karya yang Tuhan kerjakan di sekitar kita, kita justru tergerus dalam kesibukan dan rutinitas yang seakan tidak bisa dihentikan. Namun, sebuah momentum terkadang dapat membuat kita tertegun dan berhenti sejenak. Tanpa kita sadari, saat itulah Tuhan ingin menyatakan sebuah keajaiban kepada kita, anak-anak yang dikasihi-Nya.

Dalam bagian ini, Petrus dan Yohanes baru saja menyembuhkan seorang pria lumpuh secara ajaib. Tentu peristiwa ini mengundang keheranan banyak orang. Menanggapi keheranan mereka, Petrus tidak berusaha menjelaskan betapa hebat mukjizat tersebut, melainkan menggunakan momen itu untuk menyatakan keberadaan Yesus. Petrus dengan tegas menyatakan bahwa Yesus, yang mereka bunuh, adalah Mesias sejati yang dijanjikan Allah. Kesembuhan ajaib itu terjadi atas kuasa nama-Nya. Petrus pun mengajak mereka untuk berhenti menolak Kristus dan menyambut berkat keselamatan yang dijanjikan melalui nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Bagi Petrus, mukjizat kesembuhan bukanlah cerita utamanya, melainkan sarana untuk menyaksikan kebenaran Injil Kristus kepada semua orang. Keajaiban itu membuka mata mereka akan identitas Yesus yang sejati dan kebutuhan mereka untuk bertobat kepada-Nya.

Seperti orang-orang pada zaman Petrus, kita pun sering mengalami atau menyaksikan “keajaiban-keajaiban kecil” dalam hidup kita sehari-hari. Pertanyaannya, sudahkah kita menggunakan momen-momen istimewa itu untuk merenungkan kebenaran Kristus dan kebaikan-Nya? Atau kita hanya terpukau sejenak lalu melanjutkan hidup seperti biasa? Jangan sia-siakan keajaiban-keajaiban yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Gunakan tiap kesempatan untuk mengenal dan mengakui Yesus lebih dalam sebagai Juru Selamat kita. Dan jika Tuhan berkenan, biarlah momen-momen indah itu juga menjadi pintu untuk menyaksikan Injil Kristus kepada sesama.

STUDI PRIBADI: Mengapa Israel di sini masih menolak Yesus sebagai Mesias yang dinubuatkan Perjanjian Lama? Bagaimana Petrus memberitakan Injil Kristus kepada pendengarnya, waktu itu?

Pokok Doa: Berdoa agar anak Tuhan, bisa menyisihkan waktu merenungkan kebaikan Tuhan sehingga menjadi pintu memberitakan kebenaran Injil Kristus bagi sekitar. Berdoa bagi para misionari dan pelayanan misi di seluruh dunia.

×

1 Korintus 15 : 3

3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,

×

1 Korintus 15 : 4

4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

×

Kisah Para Rasul 2 : 34

34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :