“Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: ‘Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.’ Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.” (KPR 15:5-6)
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 15:5-6 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 15:19-29
Kisah Para Rasul 15 : 19-29
19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Jawab kepada Antiokhia
22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”
Ada masalah genting di dalam diri gereja mula-mula. Beberapa orang percaya dari Yudea dan golongan Farisi mencoba memaksakan sunat dan hukum Musa kepada orang-orang percaya bukan Yahudi: “Jika kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, maka kamu tidak akan selamat” (ay. 1). Mereka menganggap karya keselamatan dalam Yesus Kristus belum cukup, masih dibutuhkan sunat atau hukum-hukum lain. Mereka yang bukan Yahudi harus menjadi seperti Yahudi agar keselamatan mereka sempurna. Situasi ini mendatangkan perdebatan yang melibatkan Paulus dan Barnabas, yang melayani orang-orang percaya bukan Yahudi dan dibicarakan dalam sidang di Yerusalem.
Satu hal yang ditekankan para rasul dan penatua adalah bahwa Allah mengaruniakan Roh Kudus juga kepada jemaat bukan Yahudi, dan Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan bagi siapa pun yang percaya kepada Yesus. Oleh karenanya tidak baik jika mereka membebani saudara seiman bukan Yahudi untuk menuruti hukum-hukum Taurat, yang bahkan mereka pun tidak mampu memikulnya. Namun, bukan berarti jemaat bukan Yahudi ini bebas melakukan apa saja. Karenanya jemaat bukan Yahudi diberi tuntunan untuk menghidupi keselamatan mereka, yaitu menjaga diri dari percabulan, dari makanan yang telah dipersembahkan pada berhala, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah (ay. 19-20, 28-29).
Pada saat ini, perdebatan seperti ini bisa terjadi dalam bentuk lain. Kita berpikir bahwa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saja belum cukup. Kita melayani, melakukan disiplin rohani, dan menaati kehendak Tuhan adalah untuk membuktikan bahwa kita adalah orang yang layak diselamatkan dari dosa. Celakanya, kita bisa membebani saudara seiman lain dengan hal yang sama. Akhirnya gereja dipenuhi sikap saling menghakimi dan saling membandingkan. Hal itu memang baik, tetapi kita melakukannya agar hidup kita selaras dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian, itu menjadi wujud syukur kita untuk menghidupi keselamatan dan tidak menyia-nyiakan anugerah yang telah kita terima.
STUDI PRIBADI: Mengapa kita belajar menaati firman Tuhan, melayani, dan memelihara disiplin rohani setiap hari?
Pokok Doa: Berdoalah bagi para pemimpin gereja Anda agar diberikan pertolongan dan hikmat dari Tuhan untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi dalam gereja.
Kisah Para Rasul 15 : 1
1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
Kisah Para Rasul 15 : 19-20
19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Kisah Para Rasul 15 : 28-29
28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Kisah Para Rasul 2 : 34a
34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,
Kisah Para Rasul 2 : 34b
34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."