Kekudusan Mengalahkan Kenajisan

“Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir.’” (Markus 1:41)



Bacaan hari ini: Markus 1:40-45 | Bacaan setahun: Matius 28 – Markus 1

HIV/AIDS adalah penyakit yang hari ini bisa disandingkan dengan penyakit kusta pada zaman Tuhan Yesus. Keduanya sama-sama dapat merenggut nyawa. Keduanya sama-sama menular dan semakin parah dalam proses yang panjang. Keduanya sama-sama membawa rasa malu dan aib bagi mereka yang mengidapnya. Tidak jarang mereka yang mengalami kedua penyakit ini akan dikucilkan dan direndahkan oleh komunitasnya.

Orang kusta adalah orang yang dikucilkan dan dipandang najis oleh masyarakat pada waktu itu. Penyakit itu belum ada obatnya dan mereka yang terkena kusta dibuang dari keluarga serta masyarakat. Dalam nas yang kita baca hari ini, Yesus dijumpai oleh seorang kusta yang bersujud dan berseru minta tolong kepada Yesus. Ia berkata: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (ay. 40). Keberaniannya didasarkan pada imannya dan Yesus melihatnya. Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir” (ay. 41). Dan seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir (ay. 42). Tuhan melihat iman orang kusta itu. Sekalipun masyarakat mengucilkan dan merendahkan orang kusta ini, Tuhan tidak. Ia melihat iman yang tulus murni dan Ia menghargai orang kusta ini.

Di tengah kehidupan kita sebagai anak Tuhan, kita tidaklah lepas dari pergumulan dan kesulitan. Kadangkala kita juga dapat mengalami sakit dan kesulitan dalam hidup. Di tengah pergumulan kita, adakah kita mencari Tuhan dan beriman kepadanya? Iman kepada Tuhan tidak meniadakan upaya kita untuk pergi ke dokter dan mencari pertolongan profesional. Akan tetapi di tengah upaya kita, kita perlu datang kepada Tuhan dalam doa dan kebergantungan penuh. Apapun masalah kita hari ini, mari kita bergantung penuh kepada Tuhan. Tuhan tidak memilih di dalam mendengar doa. Tuhan mendengar seruan doa kita yang datang dengan penuh iman kepada-Nya. Marilah kita tetap berharap kepada Tuhan dan bergantung penuh kepada-Nya di setiap masa hidup kita.

STUDI PRIBADI: Renungkanlah, apa permasalahan yang sedang Anda alami? Apakah kita sudah bergantung kepada Tuhan di tengah segala masalah kita?

Pokok Doa: Doakan para anak muda di gereja Anda untuk boleh hidup kudus dan mencintai Tuhan sejak masa muda.

×

Markus 1 : 40

40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."

×

Markus 1 : 41

41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

×

Markus 1 : 42

42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.

Sharing Is Caring :