Angin Dan Danaupun Taat

“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?’” (Markus 4:40)



Bacaan hari ini: Markus 4:35-41 | Bacaan setahun: Markus 3-4

“Lelah dan susahkah jiwamu, serta gelap gulitakah?” Sepenggal lirik pujian karangan Helen H. Lemmel, berjudul, Turn Your Eyes upon Jesus. Jika benar, maka jawabannya ada pada lirik berikutnya, “Pandanglah t’rang Jurus’lamatmu, hidupmu ‘kan bahagialah.” Perikop hari ini menunjukkan kebenaran yang sama. Yesus Kristus, Sang Juruselamat adalah jawaban atas segala kekacauan hidup manusia.

Perjalanan hidup kita bisa digambarkan seperti perjalanan para murid bersama Yesus yang menyeberangi danau (ay. 35-36). Tanpa terprediksi, angin badai dan topan kehidupan mengamuk sangat dahsyat. Badai hidup kadang hadir melebihi pengalaman dan kemampuan diri kita, sehingga kita begitu panik, bingung dan tidak berdaya (ay. 37). Di satu sisi, kita tahu ada Yesus beserta kita, Ia ada dalam perahu kehidupan kita (ay. 38a), namun di sisi lain kita terbiasa berjuang sendiri, seperti para murid yang biasa melaut dan menaklukkan badai berdasar kemampuan dan pengalaman mereka. Yesus ada dalam perahu hidup kita, tetapi kita tidak merasakan kehadiran dan penyertaan-Nya. Sebaliknya kita merasa Dia seakan-akan tidak peduli keadaan kita, “Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?” (ay. 38b). Perhatikan perkataan Yesus di ayat 41, “Mengapa kamu takut? Belumkah kamu percaya?” Perhatikan respons para murid, “mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, ‘siapakah orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya.’” Ini menunjukkan bahwa mereka belum sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus sebenarnya.

Kita belajar satu hal, ketakutan seringkali bersumber dari ketidakpercayaan (ketiadaan iman). Maka, hidup dalam ketakutan, kegelisahan dan kekacauan hati, seringkali terjadi, karena kita hidup tanpa iman. Kita lebih percaya pada hikmat, pikiran, perasaan, cara, kemampuan dan pengalaman hidup kita daripada mempercayakan hidup kita kepada Allah. Namun ketika kita mau percaya dan berserah penuh kepada Dia, maka hati kita akan mengalami ketenangan dan damai sejahtera. Oleh sebab itu, percayalah bahwa Yesus adalah Tuhan atas segala badai kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: Apa yang menakutkan, menggelisahkan, mengacaukan hati & pikiran kita? Mengapa? Bagaimana mengatasinya? Siapa yang dapat kita percayai dalam hidup ini?

Pokok Doa: Berdoa bagi pertumbuhan iman umat Allah, semakin mengenal dan percaya kepada Tuhan dan mohonlah kepada Tuhan untuk memimpin setiap langkah kehidupan mereka. 

×

Markus 4 : 35-36

35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."

36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

×

Markus 4 : 37

37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

×

Markus 4 : 38a

38a Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam.

×

Markus 4 : 38b

38b Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

×

Markus 4 : 41

41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Sharing Is Caring :