Penyaliban Mesias

“Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” (Markus 15:32a, TB)



Bacaan hari ini: Markus 15:20-32 | Bacaan setahun: Markus 15

Meski singkat, Markus menggambarkan situasi pengadilan Kristus hingga penyaliban-Nya. Yesus menjalani pengadilan negara, agama, dan rakyat. Yesus berhadapan dengan Pilatus, para imam dan Mahkamah Agama, serta massa yang beringas. Ketika vonis mati dijatuhkan, Markus mencatat kehadiran beberapa tokoh lainnya maupun berbagai detail dan cemoohan atas seorang “Raja” yang dianggap sebagai pendusta dan tanpa kuasa!

Dapat dibayangkan rumitnya situasi saat itu. Gaduh dan penuh olok- olok. Amarah bercampur keberingasan. Meski ada pula beberapa yang menangis pilu. Yesus, Sang Mesias sejati, Raja di atas segala raja menjadi terhina. Seorang Raja tanpa mahkota kebesaran, malahan diganti mahkota duri. Para imam dan ahli-ahli Taurat mengolok-Nya, berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” Mereka seolah berkata bahwa Yesus itu penipu besar yang mengaku sebagai Mesias.

Tetapi Markus juga menggaris bawahi bahwa peristiwa penyaliban itu merupakan bagian dari penggenapan nubuatan Ilahi. Penyaliban itu tidak ujug-ujug terjadi, tetapi bagian dari rencana keselamatan Allah. Penyaliban Mesias bagi manusia berdosa menunjukkan kasih dan kemurahan Allah, sekaligus menyatakan keadilan-Nya yang sempurna. Tanpa pengorbanan Kristus, setiap kita adalah seteru Allah yang patut menerima hukuman dan murka-Nya. Akan tetapi, melalui penyaliban Mesias justru Tuhan memperdamaikan, menebus, menyelamatkan, membenarkan, dan menguduskan manusia berdosa yang percaya kepada Kristus. Penyaliban Mesias bukan sebuah tragedi kemanusiaan melainkan kemenangan atas kutuk dosa. Karena itu, patutlah setiap orang percaya bersyukur dan hidup dalam kebenaran. Menghidupi keselamatan yang Tuhan berikan secara cuma-cuma itu dengan memberitakan Kabar Baik ini mulai dari keluarga, tetangga, sahabat, rekan kerja, suku terabaikan, hingga ujung bumi.

STUDI PRIBADI: Apakah Anda percaya bahwa Yesus benar-benar Mesias yang disalibkan? Bagaimana cara Anda merefleksikan penyaliban Yesus dalam hidup sehari-hari?

Pokok Doa: Doakan agar jemaat Tuhan benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan mempunyai keberanian memberitakan kabar Mesias itu kepada orang lainnya. 

×

Yohanes 16 : 33

33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

×

1 Petrus 3 : 15

15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,

×

2 Timotius 4 : 2

2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

×

Yesaya 56 : 7

7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

×

Yohanes 15 : 5b

5b Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

×

Markus 5 : 10

10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

×

Markus 5 : 130

13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Sharing Is Caring :