“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:21)
Pembahasan: 1 Petrus 2:21 | Ayat Bacaan: 1 Petrus 2:18-23
1 Petrus 2 : 18-23
18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Kata “teladan” dalam Kamus Besar bahasa Indonesia berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh; hal ini mencakup perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya. Kita meneladani Kristus, karena Ia telah menderita bagi kita. Kedua hal itu tidak terpisahkan. Pertama, Kristus menderita demi menebus kita. Kedua, Kristus menjadi teladan. Dalam ayat 21, Petrus berbicara tentang bagaimana Yesus Kristus telah menderita bagi kita, meninggalkan teladan agar kita ikut jejak-Nya. Yesus tidak berbuat dosa, tetapi Dia menanggung penderitaan dan kematian demi menebus dosa manusia. Dia menunjukkan kasih dan kesabaran sempurna dalam menghadapi penderitaan. Sedangkan mengenai Kristus yang adalah teladan, memberi arti bahwa Yesus memberikan sebuah pola yang kita bisa ikuti. Dinyatakan bahwa Yesus tidak menipu, saat dicaci maki namun tidak membalas mencaci maki, saat Ia menderita namun tidak membalas mencaci maki, dan menyerahkan semua hal itu kepada Bapa yang menghakimi dengan adil (ay. 22-23).
Bukan hanya itu, penebusan yang Kristus lakukan memberikan jaminan kepada setiap orang percaya bahwa pada suatu hari nanti, semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan menerima bagian dalam kemuliaan-Nya. Kita akan diselamatkan dari dosa dan kematian, serta hidup kekal bersama Tuhan. Penderitaan yang kita alami di dunia saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang. Maka, marilah kita belajar untuk meneladani Kristus yang tetap tidak berbuat dosa dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan karena Ia telah menebus kita dari dosa dan memberikan teladan hidup untuk kita ikuti.
Di tengah keluarga, kita belajar untuk dapat hidup dengan diwarnai kerja sama, kasih, dan pengorbanan. Setiap anggota keluarga saling mendukung dan menolong satu sama lain. Demikian juga dalam kehidupan studi maupun pekerjaan, mari kita belajar dan mengerjakan pekerjaan dengan integritas dan tanggung jawab sosial. Mari kita mengikuti jejak Kristus dalam melayani yang memperhatikan orang lain. Kita tidak mengutamakan keuntungan pribadi, melainkan menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga orang lain mengenal Kristus melalui hidup kita.
STUDI PRIBADI: Bagaimana meneladani Yesus menghadapi penderitaan? Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih dan kesabaran kepada orang lain yang menderita? Apa yang memberi Anda kekuatan dan harapan saat menghadapi penderitaan?
Pokok Doa: Doakan tiap-tiap keluarga yang sedang mengalami pergumulan, setiap pelajar, mahasiswa, pekerja dan pengusaha agar senantiasa hidup meneladani Kristus.
1 Petrus 2 : 21
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
1 Petrus 2 : 22-23
22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Ibrani 11 : 1
1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Markus 14 : 5
5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
Markus 14 : 6
6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.